Posted by : Unknown Kamis, 12 September 2013


Aktivitas jual beli saham di Bursa Efek Jakarta tiba-tiba saja berhenti. Orang-orang yang berada di BEJ dikagetkan dengan sebuah ledakan bom yang berasal dari mobil Toyota Corona Marx II nopol B 2676 WL
ini. Ledakan terjadi tepat pada 13 September 2000 di lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jalan Jenderal Sudirman, sekitar pukul 15.17 WIB. Lima belas orang harus meregang nyawa dalam ledakan bom ini.

POLRI memeriksa 16 saksi untuk mendapatkan dimana persis lokasi peledakan dan kemungkinan siapa
pelakunya. Dikutip dari  museum.polri.go.id bom yang digunakan itu terbuat dari bahan RDK.

Berselang 12 hari pelaku dapat ditangkap, tim penyidik menyerahkan berkas perkara dan tersangka ke
KeJaKsaan Tinggi Jakarta. Tersangka bom itu masing-masing  Ibrahim AMD bin Abdul Wahab,
Sersan Irwan alias Irfan, Kopral Ibrahim Hasan, Iswadi H. Jamil, Tengku Ismuhadi Jafar, dan Nuryadin.

Menurut Jaksa pertimbangan terdakwa memilih meledakkan BEJ, karena tempat itu menjadi tempat lalu lintas perekonomian internasional. Apabila BEJ dibom, nilai tukar dolar akan naik terhadap rupiah sehingga
perekonomian Indonesia akan hancur, karena para investor asing tidak akan menanamkan modalnya.
Peledakan dipilih sehari sebelum persidangan mantan Presiden Soeharto agar mengesankan yang
melakukannya adalah pendukung Soeharto.

Sumber : Wikipedia.org ,lazuardibirru.org, museum.polri.go.id

{ 1 komentar... read them below or add one }

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

About

- Copyright © Indonesian Younger Blogger -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -